Bangka Tengah, 13 April 2025 — Sebuah proyek peningkatan jalan di Kecamatan Pangkalanbaru, Kabupaten Bangka Tengah, dengan nilai kontrak mencapai hampir Rp 1,75 miliar, diduga tidak dilaksanakan sesuai standar teknis. Hasil investigasi di lapangan menunjukkan ketebalan aspal hanya 4 cm, jauh dari ekspektasi konstruksi jalan yang kokoh dan tahan lama.
Proyek yang berlokasi di Jalan Namang, dikerjakan sepanjang 542 meter dengan lebar 3,6 meter oleh kontraktor CV. Yusa Haricon. Namun, hasil pengukuran ketebalan aspal yang dilakukan bersama warga pada beberapa titik memperlihatkan angka hanya 4 cm—yang diduga tidak sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan dalam kontrak.
Fakta ini terungkap pada dokumentasi yang dilakukan tim media bersama warga pada tanggal 13 April 2025. Dari pengamatan visual, aspal terlihat tipis dan mudah tergerus. Proyek ini sendiri tercatat mulai dilaksanakan sejak 11 Juli 2024 dengan waktu pelaksanaan 150 hari kalender, menggunakan dana APBD Kabupaten Bangka Tengah Tahun Anggaran 2024.
Kebutuhan Masyarakat Dipertanyakan
Selain dugaan teknis yang tidak sesuai, proyek ini juga menimbulkan tanda tanya besar soal urgensi dan manfaatnya. Berdasarkan keterangan warga sekitar, jalan tersebut tidak memiliki tingkat lalu lintas yang tinggi atau kebutuhan mendesak. Banyak warga mengaku tidak mengetahui alasan jalan tersebut yang justru menjadi prioritas pembangunan.
“Kalau mau bangun, ya silakan. Tapi jalan ini bukan yang paling dibutuhkan masyarakat. Banyak wilayah lain yang jalannya lebih penting untuk dibangun atau diperlebar,” ujar seorang warga yang enggan disebut namanya.
Potensi Penyimpangan Anggaran
Dengan nilai proyek sebesar Rp 1.749.989.000,00, publik patut mempertanyakan efektivitas penggunaan anggaran. Ketidaksesuaian teknis pada lapisan aspal dan lokasi yang tidak menyentuh kepentingan masyarakat luas menjadi indikasi awal potensi penyimpangan dalam pelaksanaan proyek.
Warga mendesak agar pihak berwenang—baik dari inspektorat, kejaksaan, maupun lembaga pengawas lain—melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap proyek ini. Transparansi dan akuntabilitas sangat diperlukan agar dana publik benar-benar digunakan untuk kepentingan rakyat, bukan proyek yang tidak menyentuh kebutuhan nyata masyarakat.
Social Header