Bangka Tengah, 16 April 2025 — Dugaan penyimpangan pada proyek peningkatan jalan di Kecamatan Pangkalanbaru, Kabupaten Bangka Tengah, makin menguat. Setelah investigasi pertama menemukan bahwa ketebalan aspal hanya 4 cm dari seharusnya, kini publik secara terbuka mendesak agar Kejaksaan Negeri Bangka Tengah segera melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke lokasi proyek.
Proyek senilai Rp 1.749.989.000,00 dengan panjang jalan 542 meter, lebar 3,6 meter, dan dikerjakan oleh CV. Yusa Haricon, kini menjadi sorotan tajam. Hasil investigasi mengindikasikan bahwa pelaksanaan teknis tidak sesuai dengan nilai anggaran. Bahkan, sejumlah warga menyebut proyek ini tidak memiliki urgensi atau manfaat signifikan bagi mereka.
“Jalan ini bukan prioritas, tidak sering dilalui kendaraan berat, tapi digelontorkan anggaran hampir dua miliar. Yang lebih parah, ketebalan aspalnya kayak kertas, hanya 4 cm. Kami minta Kejaksaan jangan tunggu laporan resmi, tapi langsung sidak ke lapangan,” ujar seorang tokoh masyarakat Air Mesu.
Ke mana Pengawasan Dinas Terkait?
Papan proyek mencantumkan bahwa pekerjaan ini berada di bawah pengawasan Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Pertanahan Kabupaten Bangka Tengah, dengan masa pelaksanaan 150 hari kalender sejak 11 Juli 2024. Namun lemahnya pengawasan menjadi pertanyaan besar, terlebih dana yang digunakan berasal dari APBD Kabupaten Bangka Tengah Tahun Anggaran 2024.
Warga menyayangkan minimnya transparansi dan keterlibatan masyarakat dalam perencanaan dan pelaksanaan proyek. Tidak ada sosialisasi, dan hasilnya pun tidak mencerminkan kualitas pekerjaan sekelas proyek pemerintah bernilai miliaran rupiah.
Desakan: Segel Proyek dan Audit Forensik
Sejumlah warga bahkan meminta agar kejaksaan menyegel proyek untuk sementara dan melakukan audit forensik terhadap realisasi fisik, volume pekerjaan, hingga aliran dana proyek.
“Kami menduga kuat ini bukan sekadar kelalaian teknis, tapi ada indikasi permainan anggaran. Kami tidak ingin ini menguap begitu saja seperti kasus-kasus proyek lainnya,” tambah seorang warga lainnya.
Social Header