TIMIKA - Teranu Diwitau 24 ditemukan tewas di jalan masuk galian C Distrik Iwaka Jalan Trans Nabire, Mimika, Papua Tengah, Sabtu (13/2/2025).
Mayat Teranu Diwitau pertama kali ditemukan oleh seorang sopir truk bernama Jony Anabokay.
Saat ditemukan, jasad korban dalam posisi terbaring di kursi dengan kaki tergantung.
Korban mengenakan celana pendek hijau daun dan kaus motif loreng Rusia.
Aparat kepolisian menemukan luka diduga bekas tikaman di paha kiri korban.
Polisi juga menemukan satu ikat potongan rambut dan satu batang rokok.
Sementara itu, bercak darah ditemukan di tanah menuju arah kali.
Lalu, di pinggir kali berjarak sekitar 45 meter juga ditemukan bercak darah.
Olah TKP juga telah dilakukan oleh tim Inafis Polres Mimika.
Kapolsek Kuala Kencana AKP Djemi Rinhard mengatakan sempat terjadi aksi pemalangan jalan oleh warga. "Tadi sempat dilakukan pemalangan jalan oleh warga. Jenazah juga sudah dibawa ke RSUD Mimika untuk diautopsi," ujarnya.
Warga memblokade jalan dan membakar ban bekas menyebabkan lumpuhnya arus lalu lintas.
Tampak aksi blokade jalan masih berlangsung di pertigaan Jalan Poros Mapurujaya, Mimika, Papua Tengah, Sabtu (2/12/2023).
2 Jasad Korban Tabrak Lari
Aksi blokade jalan dipicu penemuan mayat sebelumnya juga terjadi di Jalan Poros Mapurujaya Distrik Mimika Timur, Mimika, Papua Tengah, Sabtu (21/2/2023).
Lokasi tersebut tepat berada di pertigaan Kantor Polsek Mimika Timur dan Kantor Distrik Mimika, Papua Tengah.
Aksi blokade jalan merupakan buntut ditemukannya 2 jenazah diduga korban tabrak lari oleh mobil truk pengangkut bahan bakar minyak.
Peristiwa itu terjadi di area Kilometer 10 Kapung Kadun Jaya Timika.
Dalam video singkat menunjukkan sosok mayat laki-laki ditemukan dalam selokan air dengan posisi tengkurap.
Kasat Reskrim Polres Mimika Iptu Fajar Zadiq saat dikonfirmasi TribunPapua.com membenarkan hal tersebut.
Menurutnya, saat ini jenazah sudah berada di ruang jenazah RSUD Mimika. "Korban sudah di ruang jenazah RSUD Mimika," kata Iptu Fajar Zadiq.
Dia juga membenarkan aksi blokade di Jalan Poros Mapurujaya.
Warga tidak puas dengan keluarganya yang ditemukan meninggal dunia sehingga mereka blokade jalan," pungkasnya.
Sementara itu, dalam melakukan aksi blokade jalan, warga menggunakan batang bambu, kayu, membakar ban, dan menebang pohon rambutan menutupi ruas jalan.
Personel Polres Mimika telah merespons lokasi blokade guna mengamankan situasi, namun palang jalan tak kunjung dibuka.
Warga meminta pertanggungjawaban dari para pelaku yang menabrak korban.
Social Header