Breaking News

Polisi Ungkap Kasus Pemerkosan dan Pembunuhan terhadap Siswi SMA Oleh Pacarnya Serta 2 Temannya


Jombang -Kasus mayat siswi SMA yang ditemukan di Kanal Megaluh, Jombang pada Selasa (11/2) akhirnya terungkap. Setelah mengungkap identitas korban, polisi juga menangkap para pelaku pembunuhan.

Kapolres Jombang AKBP Ardi Kurniawan menjelaskan ketiga pelaku ditangkap pada Rabu (12/2). Awalnya, tim yang dipimpin Kasat Reskrim Polres Jombang meringkus Adiansyah Putra (18) dan ATF (18) di sebuah warkop Jalan Raya Gudo sekitar pukul 16.26 WIB.

Putra merupakan pacar korban asal Desa Sembung, Perak, Jombang. Sedangkan ATF berstatus pelajar SMA asal Desa Klepek, Kunjang, Kediri. Setelahnya, polisi menangkap Lutfi Inahu (32) di rumahnya, Kecamatan Kunjang, Kediri.

"Kami menangkap tiga tersangka. Ketiga tersangka melakukan penganiayaan sebelum melakukan pembunuhan," ujar Ardi saat jumpa pers di Mapolres Jombang, Jalan Wahid Hasyim, Kamis (13/2/2025).

Tidak hanya itu, polisi juga menyita sejumlah barang bukti. Yaitu sepeda motor Honda BeAT nopol AG 4073 BG yang digunakan para pelaku, 2 ponsel milik korban dan Putra, serta uang Rp 1,4 juta sisa penjualan sepeda motor korban.

Kasat Reskrim Polres Jombang AKP Margono Suhendra menjelaskan, korban lebih dulu dicekoki miras oleh ketiga tersangka di rumah Toriq pada Senin (10/2). 

Selanjutnya malam itu, mereka membawa korban ke persawahan Dusun/Desa Godong, Gudo, Jombang.

Di tempat ini lah korban diperkosa secara bergilir oleh para pelaku. Saat itu, korban sempat melawan. Sehingga dipukuli oleh ketiga tersangka. Akibatnya, korban mengalami pendarahan dalam perut dan luka akibat pukulan benda tumpul di keningnya.

"Setelah diperkosa bergilir, korban tidak berdaya," jelasnya saat jumpa pers di Mapolres Jombang, Jalan KH Wahid Hasyim, Kamis (13/2/2025).

Setelah puas melampiaskan nafsu birahinya, Putra merampas sepeda motor Honda Vario dan ponsel milik korban. Dibantu 2 temannya, Lutfi dan Toriq, ia membuang korban ke sungai di Desa Tugu, Purwoasri, Kediri.

"Korban dibuang ke sungai untuk menghilangkan jejak. Korban dibuang ke sungai dalam kondisi masih hidup," tandas Margono.

Margono menambahkan, selain dibunuh, korban juga dirampok oleh para pelaku. Sepeda motor Honda Vario dan ponsel milik siswi kelas 3 SMA swasta di Jombang ini dibawa kabur Putra, pacarnya sendiri.

Sepeda motor korban dijual oleh Putra Rp 2,2 juta. Sampai saat ini, pihaknya masih mencari motor matik tersebut. Sedangkan ponsel milik korban berhasil ditemukan.


"Motifnya yang pertama ingin menguasai barang milik pacarnya (korban)," kata Margono.

"Motor korban dijual Rp 2,2 juta, yang Rp 800 ribu dipakai keperluan bertiga. Barang bukti yang kami amankan sisa jual motor," imbuhnya.

Ketiga tersangka kini harus mendekam di Rutan Polres Jombang. Mereka dijerat dengan pasal 340 KUHP tentang Pembunuhan Berencana atau pasal 339 atau pasal 338 KUHP.

"Ancaman hukumannya penjara seumur hidup atau maksimal 20 tahun," tandasnya.

Mayat korban ditemukan warga di Kanal Megaluh, Jombang pada Selasa (11/2) pagi sekitar pukul 06.00 WIB. Korban memakai sweater kuning dan celana panjang warna hitam.

Korban merupakan bungsu dari 2 bersaudara. Ibunya meninggal dunia sekitar 1 tahun lalu. Sehari-hari, siswi kelas 3 SMA itu hanya tinggal dengan ayahnya. Sebab kakak kandungnya yang sudah berumah tangga, bekerja di Surabaya.

Gadis piatu ini keluar rumah pada Senin (10/2) sekitar pukul 16.00 WIB. Ia pamit kepada ayahnya menemui seseorang untuk membeli barang atau cash on delivery (COD). Saat itu, korban membawa sepeda motor Honda Vario dan ponsel.

Karena tak kunjung pulang, M, ayah korban menelepon nomor ponsel anaknya sekitar pukul 20.00 WIB. Namun, ponsel korban sudah tidak aktif. Selanjutnya, setiap jam M menghubungi ponsel korbannya meskipun hasilnya sama.

Ponsel korban baru aktif dini hari tadi sekitar pukul 00.30 sampai 01.00 WIB. Hanya saja, panggilan telepon dari M yang tersambung tidak pernah diangkat. Lalu paginya, ia mendapatkan informasi penemuan mayat dari medsos.

Keluarga korban pun bergegas ke RSUD Jombang setelah menerima informasi tersebut. Benar saja, mereka mengidentifikasi mayat wanita memakai sweater kuning itu adalah korban.

Hasil autopsi menunjukkan korban dianiaya oleh para pelaku. Sebab terdapat luka akibat benda tumpul pada kening dan perutnya. Selanjutnya, korban yang sudah tak berdaya dibuang ke sungai. Sehingga korban tewas akibat tenggelam.(Amir Baihaqi)
© Copyright 2022 - KRIMSUS
close